Selasa, 30 September 2014

Definisi dan Sejarah Sosiologi Pendidikan

Definisi Sosiologi Pendidikan
Pada dasarnya, sosiologi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sosiologi umum dan sosiologi khusus. Sosiologi umum menyelidiki gejala sosio-kultural secara umum. Sedangkan Sosiologi khusus, yaitu pengkhususan dari sosiologi umum, yaitu menyelidiki suatu aspek kehidupan sosio kultural secara mendalam. Misalnya: sosiologi masayarakat desa, sosiologi masyarakat kota, sosiologi agama, sosiolog hukum, sosiologi pendidikan dan sebagainya. Jadi sosiologi pendidikan merupakan salah satu sosiologi khusus.
Sosiologi pendidikan merupakan dua kata yang sebenarnya memiliki wilayah kajian yang berbeda. Sosiologi mengkaji masalah interaksi sosial dengan segala kompleksitas dinamika yang terjadi di dalamnya. Sedangkan pendidikan lebih khusus mengkaji perihal pendidikan.
Beberapa defenisi sosiologi pendidikan menurut beberapa ahli:
1.      Menurut F.G. Robbins, sosiologi pendidikan adalah sosiologi khusus yang tugasnya menyelidiki struktur dan dinamika proses pendidikan. Struktur mengandung pengertian teori dan filsafat pendidikan, sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan hubungan kesemuanya dengan tata sosial masyarakat. Sedangkan dinamika yakni proses sosial dan kultural, proses perkembangan kepribadian, dan hubungan kesemuanya dengan proses pendidikan.
2.      Menurut H.P. Fairchild dalam bukunya ”Dictionary of Sociology” dikatakan bahwa sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental. Jadi ia tergolong applied sociology.
3.      Menurut Prof. DR S. Nasution,M.A., Sosiologi Pendidikana dalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik.
4.      Menurut F.G Robbins dan Brown, Sosiologi Pendidikan ialah ilmu yang membicarakan dan menjelaskan hubungan-hubungan sosial yang mempengaruhi individu untuk mendapatkan serta mengorganisasi pengalaman. Sosiologi pendidikan mempelajari kelakuan sosial serta prinsip-prinsip untuk mengontrolnya.
5.      Menurut E.G Payne, Sosiologi Pendidikan ialah studi yang komprehensif tentang segala aspek pendidikan dari segi ilmu sosiologi yang diterapkan.
6.      Menurut Drs. Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis.
7.      Charles A. Ellwood, dikutip Eddy Tukidjan, memberikan definisi sosiologi pendidikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan-hubungan antara semua pokok-pokok masalah antara proses pendidikan dan proses sosial. Proses-proses pendidikan tentu tidak terpisah dari proses-proses sosial. Pendidikan adalah elemen penting dalam kehidupan sosial yang punya peran penting dalam kehidupan sosial, misalnya pendidikan dapat meningkatkan kualitas sosial masyarakat. Sebaliknya, kondisi-kondisi sosial mempengaruhi pola pendidikan.
8.      Wuraji, dalam tulisan Eddy Tukidjan, memberikan pengertian sosiologi pendidikan sebagai ilmu yang membahas sosiologi yang terdapat pada pendidikan. Walaupun berbeda, tapi substansinya sama. Di dalam kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa konsentrasi sosiologi pendidikan adalah aspek-aspek sosial di dalam pendidikan.
Dari beberapa defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sosiologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari seluruh aspek pendidikan, baik itu struktur, dinamika, masalah-masalah pendidikan, ataupun aspek-aspek lainnya secara mendalam melalui analisis atau pendekatan sosiologis.

Sejarah Sosiologi Pendidikan
Munculnya sosiologi pendidikan tidak lepas dari kondisi-kondisi sosial yang terjadi di eropa. Proses transisi masyarakat eropa sebagai akibat revolusi kesadaran masyarakat dan revolusi industri mengakibatkan melemahnya nilai dan norma tradisional. Dalam kondisi seperti itu, terjadi patologi sosial. Masyarakat tidak memiliki pedoman yang kuat untuk menguatkan integrasi sosial. Harmoni sosial retak dimana-mana.
Mc.Kee menyebut “keterkejutan intelektual” kelompok cerdik pandai sebagai akibat akselerasi perubahan yang begitu cepat. Salah satu diantara mereka adalah para sosiolog. Lester F. Ward, yang dapat dikatakan sebagai pencetus studi baru tentang Sosiologi Pendidikan memunculkan gagasan evolusi sosial yang realistik dan memimpin perencanaan kehidupan pemerintahan.
Di tempat lain, sosiologi pendidikan diberikan secara formal di perguruan tinggi. Misalnya, pada 1910, Henry Suzzalo memberi kuliah Sosiologi Pendidikan di Teachers College University Columbia.
Realitas historis di atas menunjukkan bahwa sosiologi pendidikan sebagai respon terhadap perubahan sosial yang begitu cepat. Kehadiran ilmu sosiologi dengan segala komponen konsepsionalnya mendapat sambutan positif dari kalangan praktisi pendidikan, sebagai wujud alternatif untuk memperkuat ketahanan sosial melalui pendidikan. Sosiologi Pendidikan berfungsi menelaah berbagai macam hubungan antara pendidikan dengan masyarakat.
Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan
Di dalam salah satu tulisan “Sosiologi pendidikan (suatu pengantar)”, terdapat empat hal ranah penyelidikan sosiologi pendidikan. Pertama, hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain di dalam masyarakat, misalnya hubungan sistem pendidikan dengan struktur sosial masyarakat, atau dengan budaya yang berkembang di dalam masyarakat.
Kedua, hubungan antar manusia di dalam sekolah, mencakup pola-pola interaksi yang terjadi antar sesama, pola hubungan kekuasaan formal di sekolah, dan persoalan-persoalan lain yang terjadi di sekolah.
Ketiga, pengaruh sekolah terhadap perilaku dan kepribadian semua pihak di sekolah/lembaga pendidikan.
Keempat, lembaga pendidikan di dalam masyarakat.

 


Sumber :
Gunawan, Ary. 2006. Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi tentang Pelbagai Problem Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

http://fatamorghana.wordpress.com/2008/03/20/definisi-sosiologi-pendidikan/

Mengidentifikasi Buku

A.    I. Perbedaan (a) kamus, (b) buku pelajaran, (c) novel, dan (d) komik dilihat dari: (1) tujuan,  (2) sasarannya, (3) isi, (4) sistematika,
   (5) bahasa, dan (6) ilustrasinya.
   Jawab :
No
Jenis Buku
Identitas Buku
Tujuan
Sasaran
Isi
Sistematika
Bahasa
Ilustrasi
1.
Kamus
·      Nama Buku :
Inggris – Indonesia
Indonesia – Inggris
·      Tahun Terbit : 2010
·      Pengarang :
Nicole William, Budi Djatmiko
·      Penerbit :
Pustaka Widyatama
·      Cetakan ke : dua
Menggambarkan pengertian atau arti dari kata-kata
Untuk semua kalangan
Menjelaskan arti dari suku kata dari kata Indonesia ke Inggris, dari Inggris ke Indonesia
Mengurutkan kata-kata dari awal alfabet A sampai Z
Baku
Menjelaskan pengertian atau arti dari kata asing ke Indonesia atau Indonesia ke bahasa Inggris
2.
Buku Pelajaran
·      Nama Buku :
Sains untuk Sekolah Dasar kelas VI
·      Tahun Terbit : 2002
·      Pengarang :
Haryanto
·      Penerbit : Erlangga
·      Cetakan ke : pertama
Menggambarkan tentang ilmu sains yang diajarkan dikalangan siswa
Untuk siswa kelas VI Sekolah Dasar
Menjelaskan ilmu sains yang diajarkan kepada siswa kelas VI Sekolah Dasar
Menjelaskan dari ciri-ciri makhluk hidup sampai makhluk hidup dan alam semesta
Baku
Menjelaskan tentang ciri-ciri khusus makhluk hidup, perkembangbiakan makhluk hidup, keseimbangan ekosistem, pelestarian makhluk hidup, konduktor dan isolator panas, perubahan pada benda, energi dan perubahannya, hemat energi, bumi dan alam semesta.
3.
Novel
·      Nama Buku :
Menggapai Matahari
·      Tahun Terbit : 2010
·      Pengarang :
Adnan Katino
·      Penerbit :
PT. Gramedia Pustaka Utama
·      Cetakan ke : pertama
Menggambarkan bagaimana orang yang berusaha untuk merubah kehidupannya menjadi lebih baik dan mencapai cita-cita yang diinginkannya
Untuk generasi muda yang memiliki peranan penting dalam meraih kesuksesan
Anak rimba yang dimabuk semangat menggebu-gebu untuk menuntut ilmu agama, tanpa peduli kalau dia digelung kemiskinan, dia keluar dari tengah rimba untuk nyantri di pesantren sederhana di Sumatra dan akhirnya berlabuh di Jawa. Sebuah hikayat perjalanan yang alami, sederhana, nakal, sarat perjuangan tapi berakhir dengan anak rimba menjadi pemenang
Menceritakan dari kemiskinan yang dialami oleh pelaku sampai dia mencapai keberhasilan dan kesuksesan dalam hidup yaitu tercapai cita-cita yang selama ini dia impikan atau inginkan
Baku dan tidak baku
Berbekal tekad dan harapan meraih cita-cita menjadi sarjana pertama dalam keluarganya. Adnan pun hijrah meninggalkan kampung halaman. Dari pedalaman Sumatra Utara ia berkelana ke berbagai tempat. Menuntut ilmu dari satu pesantren ke pesantren yang lainnya. Berkutat dengan pekerjaan kuli demi memenuhi kebutuhan hidup. Karena ia percaya kesuksesan bukanlah ladang asing yang tak terjangkau, terlahir di keluarga miskin ilmu dan harta tidak lantas menjadikan Adnan berpangku tangan menerima takdir kemiskinan. Ia sepenuhnya yakin nasib seseorang tidak akan berubah jika bukan dia sendiri yang mengusahakannya
4.
Komik
·      Nama Buku :
Sunset On Third Street
·      Tahun Terbit : 2008
·      Pengarang :
Saigan Ryohei
·      Penerbit :
PT. Gramedia
·      Cetakan ke : pertama
Menggambar keluarga kecil yang hidup penuh dengan cerita dan memiliki keinginan untuk bisa hidup senang dan tinggal di lingkungan masyarakat menengah ke bawah
Untuk kalangan remaja
Horifumi Suzuki dan istrinya, tomoe tinggal di blok tiga di kota yuuhi bersama anak mereka yang masih SD, ippei bertahun-tahun mengumpulkan uang, akhirnya mereka bisa membangun sebuah bengkel kecil
Menceritakan dari keluarga yang tidak memiliki rumah sampai mereka memiliki rumah dan tempat usaha sebagai pemasukan buat keuangan keluarga tersebut
Tidak Baku
Menceritakan tentang salah satu kehidupan suatu keluarga yang dimana masing-masing anggota keluarganya memiliki cerita jalan hidup masing-masing dalam mencapai kesenangan dan kebahagiaan dalam hidup





II. Kesimpulan

Setelah mengidentifikasi buku pelajaran, kamus, novel, dan komik maka dapat diambil kesimpulan yaitu semua jenis buku tersebut tercantum tahun terbit, nama pengarang, penerbit, dan cetakan ke-. Jika dilihat berdasarkan tujuan, sasaran, isi, sistematika, dan ilustrasi setiap jenis buku tersebut berbeda. Tetapi, jika dilihat berdasarkan bahasanya, kamus dan buku pelajaran bahasanya baku, novel bahasanya ada yang baku dan ada pula yang tidak baku, dan komik bahasanya tidak baku.

B. Perbedaan buku konvensional dan modul belajar mandiri
     Jawab :
No.
Buku Konvensional
Modul Belajar Mandiri
1
Merupakan sumber informasi yang disusun dengan struktur dan urutan berdasar bidang ilmu tertentu.
Merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisikan materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.
2
Sebagai bacaan wajib / pendukung guna membantu penyajian guru
Sebagai bahan pembelajaran mandiri siswa
3
Untuk pembaca (guru, dosen) dan dirancang untuk dipasarkan secara luas
Dirancang & ditulis untuk siswa
4
Disusun secara linear dan strukturnya berdasar logika bidang ilmu
Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel, Struktur berdasarkan kebutuhan siswa & kompetensi akhir yang hendak dicapai
5
Belum tentu memberikan latihan
Merangsang siswa berlatih
6
Belum tentu memberi rangkuman
Memberi rangkuman
7
Gaya penulisan naratif tapi tidak komunikatif dan terlampau padat
Gaya penulisan komunikatif padat & proses instruksional
8
Tidak memiliki mekanisme untuk melakukan umpan balik
Ada umpan balik
9
Belum tentu menjelaskan tujuan instruksional
Menjelaskan tujuan instruksional
10
Mengasumsikan minat dari pembaca
Menimbulkan minat baca